Elektabilitas Udin–Dessy Ungguli Pesaing, Momentum Pasca Debat KPU Jadi Penentu
- account_circle Tim
- calendar_month Sel, 12 Agu 2025
- visibility 28
- comment 0 komentar

Areng Permana, S.H Direktur Walikopi Networking.(foto:ist)
PANGKALPINANG, BERITALINTAS.COM -Panggung Pilkada Pangkalpinang 2025 makin menarik perhatian. Aroma persaingan kian terasa usai rilis terbaru survei sosmed Walikopi Networking yang menempatkan pasangan Prof. Saparudin–Dessy Ayutrisna (Udin–Dessy) di posisi teratas elektabilitas dengan 34 persen. Mereka menyalip duet petahana Molen–Jacky yang kini berada di angka 30 persen. Di belakangnya, Basit–Dede mencatat 24 persen, sementara pasangan independen harus puas di posisi juru kunci dengan 11,4 persen.
Survei ini melibatkan 1.135 responden dan dilakukan sepenuhnya melalui media sosial menggunakan sistem “satu akun, satu suara” untuk memastikan hasil lebih bersih dari mobilisasi massa. Meski berbasis daring, Direktur Walikopi Networking, Areng Permana S.H., meyakini metode ini tetap representatif.
Menurut Areng, lonjakan Udin–Dessy adalah efek langsung dari penampilan mereka di panggung debat KPU beberapa hari lalu.
“Debat itu jadi titik balik. Publik melihat visi dan gagasan Udin–Dessy lebih segar, dan itu berimbas pada naiknya dukungan, terutama dari pemilih produktif berusia 25–44 tahun,” ujarnya, Senin (12/8/2025).
Areng mengurai, dari data survei terlihat kelompok usia 25–34 tahun menyumbang 30 persen suara untuk Udin–Dessy, sementara usia 35–44 tahun menyumbang 35 persen.
“Ini kelompok yang kritis, rasional, dan punya pengaruh kuat di media sosial. Sekali mereka percaya, efeknya bisa berantai,” jelasnya.
Meski kini memimpin, Areng mengingatkan jarak Udin–Dessy dengan Molen–Jacky hanya 4 persen—terlalu tipis untuk merasa aman.
“Politik itu dinamis. Selisih tipis bisa hilang dalam seminggu kalau lengah. Strategi terbaik adalah terus mendekati warga, menjaga simpati, dan menghindari black campaign yang justru merusak citra,” tegasnya.
Prediksinya, jika tren positif ini bertahan, Udin–Dessy berpeluang menutup Agustus dengan keunggulan dua digit. Namun ia juga menekankan bahwa pemenang sejati bukan hanya yang mendapat suara terbanyak, tetapi yang mampu membawa Pangkalpinang ke arah pembangunan yang inklusif dan meritokratis.
“Kepemimpinan harus berbasis kinerja, bukan karena faktor kedekatan atau suka-tidak suka. Kota ini butuh pemimpin yang menempatkan orang tepat di posisi tepat,” pungkas Areng.(*)
- Penulis: Tim
- Editor: Idnas