Harapan Kami Sederhana, Tapi Nyata”: Suara Ibu-ibu Taman Sari untuk Udin–Cece Dessy
- account_circle Tim
- calendar_month Sen, 4 Agu 2025
- visibility 18
- comment 0 komentar

Pangkalpinang, Beritalintas.com – Suasana pengajian bulanan di kawasan Taman Sari pada Minggu pagi (3/8/2025) bukan sekadar menjadi ruang ibadah dan silaturahmi, tetapi juga tempat lahirnya harapan-harapan tulus dari hati masyarakat, terutama para ibu rumah tangga, kaum perempuan, dan generasi muda perempuan (Gen Z) terhadap calon pemimpin masa depan Pangkalpinang.
Di antara para jamaah yang hadir, Desi Gustianti, seorang perempuan muda yang dipercaya mewakili ibu-ibu pengajian dan komunitas Gen Z Taman Sari, menyampaikan harapannya kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang nomor urut 3, Prof. Saparudin dan Dessy Ayutrisna.
“Besar harapan saya agar Pangkalpinang lebih baik di tangan Prof. Udin dan Cece Dessy. Kami ingin pemimpin yang bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja, memudahkan akses berobat untuk masyarakat kecil, dan yang paling penting, memberi perhatian nyata bagi anak-anak kurang mampu agar mereka bisa menempuh pendidikan tanpa putus di tengah jalan,” ungkap Desi dengan penuh ketulusan.
Pernyataan itu tidak muncul tanpa alasan. Sebagai bagian dari masyarakat yang merasakan langsung denyut kehidupan sehari-hari, Desi dan para ibu-ibu lainnya kerap menjadi saksi sekaligus korban dari mahalnya biaya hidup, terbatasnya peluang kerja, dan sulitnya akses kesehatan serta pendidikan, terutama bagi masyarakat lapisan bawah.
“Kami ini bukan menuntut muluk-muluk. Harapan kami sederhana tapi nyata. Kami ingin wali kota yang bisa benar-benar hadir di tengah rakyat, bukan hanya muncul saat kampanye,” lanjut Desi.
Aspirasi Perempuan Taman Sari: Ekonomi Keluarga, Kesehatan, dan Masa Depan AnakPaket liburan keluarga
Taman Sari sebagai salah satu kawasan padat penduduk di Pangkalpinang, dihuni oleh beragam latar belakang ekonomi, sosial, dan budaya. Mayoritas warganya adalah keluarga kelas menengah ke bawah yang menggantungkan hidup pada sektor informal dan UMKM skala kecil.
Dalam pengajian yang digelar sederhana di pelataran rumah warga itu, harapan-harapan pun mengalir, tidak hanya dalam bentuk doa, tetapi juga dalam bentuk aspirasi nyata: akses BPJS yang lebih mudah, bantuan usaha bagi ibu-ibu rumah tangga, dan beasiswa sekolah bagi anak-anak dari keluarga tak mampu.
“Kalau ibu-ibu diberi pelatihan usaha dan modal kecil, itu sudah sangat membantu ekonomi keluarga. Kalau anak-anak kami bisa sekolah tanpa takut dikeluarkan karena tidak mampu bayar SPP, itu sudah luar biasa,” imbuh salah satu jamaah lainnya.Paket liburan keluarga
Udin–Dessy Dinilai Punya Kapasitas dan Empati
Alasan mengapa harapan itu disandarkan pada pasangan Udin–Dessy pun cukup jelas. Menurut Desi dan ibu-ibu lainnya, figur Prof. Udin yang dikenal sebagai akademisi dan Cece Dessy yang aktif di dunia sosial dianggap membawa kombinasi pemimpin yang cerdas dan peka terhadap kebutuhan rakyat.
“Bu Dessy itu dekat dengan perempuan, aktif mendengar. Dan Prof. Udin kita tahu kapasitasnya. Kami ingin pemimpin yang bukan hanya pintar, tapi juga peduli. Dan mereka pasangan yang pas,” ujar Desi.
Di akhir acara, para ibu-ibu pun bersepakat untuk terus mendoakan dan mendukung siapa pun yang benar-benar berniat membawa perubahan. Namun, di antara semua harapan itu, satu kalimat dari Desi mencerminkan keyakinan mereka:
“Kami tidak minta keajaiban, kami hanya ingin pemimpin yang adil dan berani kerja nyata. Dan hari ini, kami titipkan harapan itu kepada Prof. Udin dan Cece Dessy,” pungkasnya.(*)
- Penulis: Tim
- Editor: Idnas