Sambut Iduladha 2025: Raih Ampunan Allah Dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah
- account_circle redaksiberitalintas@gmail.com
- calendar_month Kam, 22 Mei 2025
- visibility 108
- comment 0 komentar

PANGKALPINANG, BERITALINTAS.COM – Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada tahun 2025 akan segera tiba. Momen agung ini bukan hanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk meraih pahala dan ampunan Allah SWT melalui dua puasa sunah yang sangat dianjurkan: Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Dua puasa ini merupakan bagian dari amalan sunah di sepuluh hari pertama bulan Zulhijah yang memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama bulan Zulhijah).” (HR. Bukhari).
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Zulhijah. Nama “Tarwiyah” sendiri memiliki makna “berpikir” atau “merenung”, di mana pada hari ini para jemaah haji mulai menyiapkan bekal air untuk perjalanan ke Arafah. Meskipun seringkali terlewatkan, puasa ini memiliki keutamaan yang tidak kalah besar.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa-dosa selama setahun yang lalu. Ini adalah kesempatan berharga bagi kita untuk membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang telah lalu, sembari mempersiapkan hati menyambut puncak ibadah haji di hari Arafah.
Puncak keutamaan puasa sunah menjelang Iduladha adalah Puasa Arafah, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah. Hari ini bertepatan dengan momen ketika para jemaah haji di Tanah Suci melaksanakan wukuf di Padang Arafah, sebuah rukun haji yang paling fundamental. Bagi umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, berpuasa di hari Arafah adalah amalan yang sangat ditekankan.
Keutamaan puasa Arafah ini disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW: “Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Ini menunjukkan betapa agungnya pahala puasa Arafah. Dengan berpuasa di hari ini, seorang Muslim berkesempatan mendapatkan ampunan dosa-dosa yang telah berlalu dan dosa-dosa yang mungkin akan dilakukan di masa mendatang, menunjukkan rahmat Allah yang begitu luas.
Pelaksanaan kedua puasa ini sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Niat puasa sunah ini dianjurkan dibaca pada malam hari sebelum fajar, atau boleh juga pada pagi hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa dan niatnya belum terlambat.
Niat Puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ
(Aku niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala)
Niat Puasa Arafah:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillâhi ta‘âlâ
(Aku niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala)
Kedua puasa ini merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan meraih ampunan sebelum merayakan Hari Raya Kurban. Semoga kita semua dapat memanfaatkan momen penuh berkah ini dengan sebaik-baiknya.
- Penulis: redaksiberitalintas@gmail.com