Lempah Kuning Kuliner Khas Bangka: Cita Rasa Asam Pedas Warisan Leluhur yang Melekat dalam Budaya
- account_circle redaksiberitalintas@gmail.com
- calendar_month Rab, 7 Mei 2025
- visibility 88
- comment 0 komentar

Lempah kuning ikan tenggiri.foto:ist
BERITALINTAS.COM – Pulau Bangka, bagian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bukan hanya dikenal karena kekayaan tambangnya, tetapi juga karena khazanah kulinernya yang menggugah selera. Salah satu warisan kuliner paling ikonik dari daerah ini adalah lempah kuning masakan berkuah dengan dominasi rasa asam dan pedas yang begitu kuat serta warna kuning cerah yang khas.
Sejarah Lempah Kuning: Dari Dapur Nelayan ke Sajian Istana Rasa
Lempah kuning berasal dari tradisi kuliner masyarakat pesisir Bangka. Kata “lempah” berarti masakan berkuah, sementara “kuning” merujuk pada warna kuah yang berasal dari kunyit. Pada zaman dahulu, masyarakat nelayan Bangka yang pulang melaut membawa ikan segar dalam jumlah banyak. Untuk menjaga kesegarannya, mereka mengolahnya dengan bumbu-bumbu alami yang bersifat antiseptik seperti kunyit, lengkuas, dan asam dari nanas atau asam jawa. Metode ini bukan hanya menjaga keawetan ikan, tetapi juga menciptakan rasa yang segar dan membangkitkan selera.
Dalam budaya Bangka, lempah kuning bukan hanya makanan sehari-hari. Hidangan ini biasa disajikan dalam upacara adat, kenduri keluarga, pernikahan, atau perayaan keagamaan. Filosofi di balik lempah kuning adalah “menyatukan rasa”, karena rasa asam, pedas, gurih, dan segar berpadu harmonis seperti kebersamaan dalam masyarakat.
Karakteristik Lempah Kuning
Lempah kuning berbeda dari gulai atau kari yang lebih berat karena lempah kuning tidak memakai santan. Kuahnya cenderung bening tapi kaya rasa, ringan tapi tetap menggigit. Ikan yang digunakan pun sangat bervariasi, dari ikan laut seperti kakap, tenggiri, hingga ikan air tawar seperti baung. Bahkan, di beberapa wilayah Bangka, daging sapi atau ayam pun bisa diolah menjadi lempah kuning, meskipun tidak sepopuler versi ikan.
Aroma rempah yang kuat, rasa asam dari nanas atau asam jawa, serta pedas dari cabai membuat lempah kuning menjadi masakan yang sulit dilupakan. Tidak heran jika banyak perantau Bangka yang selalu rindu akan hidangan ini.
Resep Lempah Kuning Khas Bangka (Porsi 4–6 orang)
Bahan utama:
500–700 gram ikan kakap merah/tenggiri/kembung
1 buah nanas matang (potong dadu kecil)
1,5 liter air
2 sdm air asam jawa (jika tidak memakai nanas)
Garam dan gula secukupnya
1 batang serai (geprek)
2 lembar daun salam
Bumbu halus:
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
4 buah cabai merah besar
6 buah cabai rawit merah (atau sesuai selera)
2 cm kunyit (bakar sebentar agar harum)
2 cm lengkuas
1 sdt terasi bakar (opsional)
Langkah-langkah:
- Bersihkan ikan dan potong sesuai selera. Lumuri dengan sedikit garam, diamkan 10 menit lalu bilas.
- Haluskan semua bumbu halus dengan blender atau ulekan.
- Didihkan air dalam panci, masukkan serai dan daun salam, lalu masukkan bumbu halus. Masak hingga harum.
- Tambahkan potongan nanas dan biarkan beberapa menit hingga kuah beraroma segar.
- Masukkan ikan, kecilkan api dan masak sampai ikan matang sempurna (sekitar 15–20 menit).
- Koreksi rasa dengan garam dan gula. Rasa yang dihasilkan harus seimbang antara asam, gurih, dan pedas.
- Sajikan lempah kuning panas bersama nasi putih dan sambal terasi.
Lempah Kuning di Masa Kini
Kini, lempah kuning tidak hanya dijumpai di rumah-rumah masyarakat Bangka. Restoran modern di kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya mulai menghadirkan lempah kuning dalam menu mereka. Bahkan, dalam berbagai festival kuliner nasional dan internasional, lempah kuning sering menjadi perwakilan rasa dari Pulau Bangka.
Keberadaan lempah kuning yang terus lestari hingga kini menunjukkan betapa kuatnya peran makanan dalam membentuk identitas dan menjaga tradisi. Generasi muda Bangka pun didorong untuk tetap belajar memasak dan memahami nilai budaya yang terkandung di dalam setiap suapan lempah kuning.
Lempah kuning bukan sekadar makanan; ia adalah warisan budaya yang merangkum sejarah, tradisi, dan kearifan lokal masyarakat Bangka. Lewat paduan sederhana bahan lokal seperti ikan, nanas, dan rempah-rempah, terciptalah masakan yang tidak hanya lezat di lidah, tapi juga kaya makna. Jika Anda belum pernah mencobanya, lempah kuning layak menjadi salah satu pengalaman kuliner Nusantara yang harus dinikmati. (*)
- Penulis: redaksiberitalintas@gmail.com